Profil
PROFIL
PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIYAH (PPMTI)
BATANG KABUNG KOTO TANGAH PADANG
- IDENTITAS PONDOK PESATREN
NAMA : |
PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIYAH (PPMTI) BATANG KABUNG |
TINGKATAN : |
1. MADRASAH ALIYAH 2. MADRASAH TSANAWIYAH 3. SALAFIYAH WUSTHA 4. SALAFIYAH ULYA |
ALAMAT : |
Jl. Tarbiyah Kelurahan Batang Kabung Kecamatan Koto Tangah Kota Padang |
PIMPINAN : |
BUYA MAHYUDIN SALIF, TK. SUTAN |
NAMA YAYASAN : |
YAYASAN PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIYAH (YP2TI) |
Alamat Yayasan : |
Jl. Tarbiyah Kelurahan Batang Kabung Kecamatan Koto Tangah Kota Padang |
A. SEJARAH
Dalam perkembangan pendidikan Islam, kita tidak bisa terlepas dari ulama sebagai pendidik yang memiliki peranan penting di tengah-tengah masyarakat dan di kenal sebagai pelopor pembaharuan pendidikan Islam. Oleh karena itu, maka umat Islam telah seharusnyalah menghargai dan menghormati Ulama sebagai penerus perjuangan para Nabi, hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:
اَكْرِمُوْا الْعُلَمَاءَ فَاِنَّهُمْ وَارِثَةُ الاَنْبِيَاءِ فَمَنْ أَكْرَمَهُمْ فَقَدْ أَكْرَمَ اللهَ وَ رَسُوْلَهُ
( رواه الخطيب عن جابر )
Artinya : Muliakanlah ulama karena ulama adalah pewaris para Nabi, maka siapa yang memuliakan ulama maka mereka telah memuliakan Allah dan Rasul-Nya (H.R Al-Khatibi bin jabir.
Untuk itu jasa ulama perlu dikenang dan di ingat kembali, bagaimana perjuangan mereka dalam mengembangkan ajaran Islam. Buya H. Salif Tuanku Sutan adalah salah salah seorang yang telah berjuang dan berjasa dalam menyiarkan ajaran Islam di tengah masyarakat melalui pendidikan Islam.
Menurut murid pertama dan tertua dari buya H. Salif Tuanku Sutan yang sekaligus sebagai khalifahnya:
Lembaga pendidikan Islam muncul pertama kali di Batang Kabung adalah pendidikan yang dibawa oleh buya H. Salif Tuanku Sutan dan salah satu usaha nya pertama kali adalah dengan membangun surau tempat mengaji sekaligus asrama bagi murid-muridnya.
Sebelum pendidikan Islam berkembang seperti madrasah atau dikenal dengan sekolah tingkat Tsanawiyah (MTs) dan Aliyah (MA), maka pelaksanaan Pendidikan Islam banyak diadakan di surau-surau dengan duduk bersila mengelilingi guru untuk mendengar pengajianya, sistem ini dikenal dengan sistem Halaqah.
Kehadiran dan usaha buya H. salif Tuanku Sutan dalam mengembangkan Ilmu agama disambut baik oleh masyarakat Batang Kabung, walaupun ditemukan hambatan-hambatan dalam menegakkan suatu kebenaran. Karena didorong oleh rasa tanggung jawab sebagai seorang muslim, Buya H. Salif Tuanku Sutan merasa berkewajiban untuk mengajarkan agama Islam di tengah-tengah masyarakat Batang Kabung. Di samping beliau mengajar beliau juga aktif memberikan ceramah pengajian di surau-surau.
Karena melihat keadaan masyarakat yang masih kurang Ilmu pengetahuan tentang agama maka buya H. Salif Tuanku Sutan mulai memperjuangkan dan mengabdikan dirinya di tengah-tengah masyarakat dengan ilmu yang didapatkanya selama bertahun-tahun belajar dan menuntut ilmu di beberapa daerah dan kepada beberapa orang guru.
Pada awal perjuangan Buya H. Salif Tuanku Sutan dalam mengembangkan Pendidikan Islam, beliau hanya memiliki murid 25 orang namun berkat usaha dan perjuangannya serta perhatianya terhadap masyarakat sangat besar, sehingga semakin besar juga keinginan masyarakat untuk belajar agama. Pada tahun 2011 - 2012 muridnya hampir mencapai 700 orang yang terdiri dari tinggkat Tsanawiyah, tingkat Aliah dan Khusus Halaqah (mengaji dengan system bersila/kelas tujuh) dan bertahan sampai sekarang. Pada awal perjuangannya beliau hanya mengajar di surau dan pada tahun 1955 beliau berhasil mendirikan PPMTI di Batang Kabung, namun hal ini tidak terlepas dari partisipasi masyarakat.
Dari usaha yang dilakukan buya H. Salif Tuanku Sutan tampaklah bahwa beliau beliau telah berhasil mengajak masyarakat untuk belajar agama. Dengan demikian PPMTI Batang Kabung semakin dikenal dengan ketokohan beliau, tidak hanya di kota Padang saja bahkan sampai keluar daerah seperti Sijunjung, Jambi, Riau dan masih banyak daerah lainya. Dengan demikian sekolah pesantren yang didirikanya semakin diminati oleh masyarakat terbukti dengan semakin banyaknya jumlah santri yang ingin belajar di PPMTI.
Penjelasan ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh kepala sekolah Tsanawiyah dan Aliyah dan sekaligus Wakil Pimpinan Umum PPMTI Batang Kabung:
“Pada tahun ajaran 2023/2024 santri yang belajar di PPMTI Batang Kabung yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan luar Sumatera Barat berjumlah sekitar 600 santri, bagi santri yang berasal dari luar daerah pada umumnya tinggal di asrama PPMTI Batang kabung dan mereka pada malam harinya di bimbing dan dibina oleh guru yang bertugas diasrama”.
Perjuangan buya H. Salif Tuanku sutan sebagai contoh teladan hendaknya bagi generasi muda, bahkan sampai usia tua masih terlintas semangat perjuangan dalam menegakkan ajaran Islam, dalam keadaan sakit-sakitan beliau masih mampu memberikan pelajaran yaitu mengajarkan kitab Al-Hikam dan Juahar Maknun . Sebagai mana yang diungkapkan oleh Buya H. Idris Tuanku Mudo
“Dua tahun menjelang buya meninggal dunia, beliau menyuruh saya untuk mengkopikan kitab al-hikam dan jauhar maknun menjadi besar untuk bisa dilihat dan diajarkan kepada murid marapulai kaji ( kelas tujuh/halaqah) pada waktu itu”.
Beliau wafat pada tanggal 30 Januari 1998 dalam usia 82 tahun, Saat terakhir hayat beliau menyampaikan agar generasi muda ini dapat melanjutkan perjuanggan yang telah dirintisnya. Karena datang panggilan Illahi terhadap beliau maka sepatutnyalah para pejuang sekarang ini melanjutkan upaya Pendidikan Islam yang telah dibawanya dan juga bisa hendaknya memberantas kemungkaran yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Sesuai sabda Nabi :
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال سمعت رسل الله صلى الله عليه و سلم يقول من رأى منكم منكرا فليتغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان (رواه مسلم)
Artinya : Dari Abu sa’id al-kudri berkata : Saya mendegar Rasul bersabda : Barang siapa diantara kamu sekalian melihat kemungkaran maka hendaknlah dia merubah degan tagannya bila iya tidak mampu hendaklah ia merobah degan lisannya, jika ia tidak mampu maka hendaklah ia merubah degan hatinya, dan itu adalah selema-lema iman.
Oleh sebab itu sebagai seorang muslim haruslah bisa meyakini keimanan yang dianutnya dan bisa mencerminkan diri di tenggah-tenggah masyarakat, dan kegiatan pendidikan yang ditinggalkan oleh H. Salif Tuanku Sutan masih tetap dilanjutkan seperti biasa.
Sebagai pelanjut perjuanggan yang telah dirintis beliau maka ditunjuk tiga orang khalifah sebagai pemimpin untuk bekerja sama dalam menggelola pesantren tersebut.
Khalifah yang telah ditunjuk (diamanatkan) oleh Buya H. Salif ini telah diresmikan setelah seratus hari beliau meninggal yaitu pada tanggal 9 Mei 1998. ketiga orang pemimpin ini adalah :
- Buya Jamaris Tuanku Mudo (murid tertua beliau).
- Buya Idris Tunku Mudo (menantu beliau)
- Buya Mahyudin Salif Tuanku Sutan (anak beliau)
Dari kenyataan di atas dapat diketahui bagai mana usaha Buya H Salif Tuanku Sutan dalam pembinaan Pendidikan Islam serta keberhasilannya dalam membina masyarakat untuk belajar agama. Hal ini sebagai motivasi bagi Penulis dan juga bagi generasi berikutnya dalam meningkatkan nilai Islam dimasa mendatang.
B. VISI, MISI, DAN TUJUAN
Berdasarkan rumusan dari musyawarah kerja guru PPMTI batang Kabung, maka visinya adalah “TERWUJUDNYA GENERASI BERAKHLAQUL KARIMAH, BERILMU, TERAMPIL, MANDIRI DAN KREATIF ”
- Untuk mewujudkan visi, PPMTI Batang Kabung maka dirumuskan misi:
- Melatih pembiasaan berbuat sifat-sifat terpuji dalam kehidupan sehari-harI
- Mewujudkan Pembelajaran yang Disiplin dan konsisteN
- Melatih pembiasaan melaksanakan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah
- Melaksanakan bimbingan intensif membaca al-quran dan membaca kitab salafiyah
- Melatih santri mampu berdakwah ditengah masyarakat;
- Meningkatkan kompetensi lulusan pondok pesantren melalui pembekalan akhlakul karimah, skill, serta pengamalan ilmu sesuai tuntunan agama Islam dengan faham ahlussunah wal jamaah bersumber dari Al Qur’an, Al Hadist, Ijma’ dan Qiyas
- Tujuan pembelajaran pada PPMTI Batang Kabung “Menciptakan Generasi Yang Islami”
C. PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN
- Pengembangan Kurikulum
Mulai tahun 2004/2005 menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan mulai tahun 2006/2007 pondok pesantren menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Tahun 2013 MTI Batang Kabung sudah menggunakan Kurikulum 2013, dan dengan perkembangan peraturan dari kementerian Pendidikan, sekarang MTI Batang Kabung sudah Menggunakan Kurikulum Merdeka
Dalam hal penyusunan kurikulum pondok pesantren menggunakan pedoman kurikulum dari Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama, dan Kurikulum Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah Batang Kabung
- Pengembangan Kegiatan
Pengembangan kegiatan ini termasuk juga didalamnya kegiatan ekstra yang menunjang bagi kegiatan wajib. Ini adalah pendukung bagi tercapainya visi, misi dan tujuan Pondok Pesantren diantaranya adalah:
- Pembinaan baca Al Quran dan Bahasa Arab
- Pembinaan Ibadah Santri
- Tahfizul Quran
- Pembinaan dibidang olahraga
- Pembinaan dibidang kesenian
- Pembinaan dibidang Teknologi dan Informasi
- Pramuka
3. Pengembangan Fasilitas
- Selalu berusaha menambah alat-alat perkantoran yang dapat mempercepat proses kerja karyawan.
- Selalu berusaha menambah prasarana (bangunan) baik unuk asrama maupun kelas serta untuk yang lainnya.
- Selalu berusaha memperluas lahan untuk pengembangan fisik.
D. PROGRAM ASRAMA
Asrama merupakan tempat pembentukan pengalaman kehidupan yang islami buat santri misalnya dengan keharusan shalat berjamaah, tadarus Al Quran, kultum, dan pembiasaan-pembiasaan sikap berakhlaqul karimah. Karena keterbatasan sarana dan prasarana sehingga belum semua santri bisa tinggal di asrama, diantaranya ada yang tinggal dengan orang tua bagi yang berdomisili dekat dengan area pondok pesantren.
E. KENDALA YANG DIHADAPI
Beberapa hal yang menjadi kendala bagi Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah Batang Kabung antara lain:
- Sarana dan prasarana yang belum memadai
- Kondisi asrama yang tidak memadai
- Sulitnya mendapatkan SDM khususnya dibidang bahasa dan pembinaan santri
- Terbatasnya dana
F. SUMBER PENDANAAN
Pendanaan Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah Batang Kabung, bersumber dari:
- Orang tua santri
- Yayasan
- Donator/ masyarakat
- Pemerintah
G. PASCA PENDIDIKAN
Santri yang sudah lulus, insyaallah mempunyai kualifikasi kader sebagai berikut:
- Berkepribadian muslim, patuh dan taat dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya
- Siap terjun kemasyarakat sebagai muballigh dan muballighat
- Mempunyai kemampuan memperdalam agama melalui kitab-kitab standar berbahasa arab
- Melanjutkan pendidikan ke perguruan-perguruan tinggi agama atau umum di dalam atau diluar negeri.
Komentari Tulisan Ini
Halaman Lainnya
Visi dan Misi
VISI "TERWUJUDNYA GENERASI BERAKHLAQUL KARIMAH, BERILMU, TERAMPIL, MANDIRI DAN KREATIF" MISI Melatih pembiasaan berbuat sifat-sifat terpuji dalam kehidupan sehari-hari Mewujudka